Udah pada baca FEMINA edisi 6 – 12 Maret, 2008 belum? ada artikel menarik mengenai fenomena kidult. Seru deh, dan rasa – rasanya ini udah biasa banget buat orang Indonesia, secara emang dari sono nya udah di didik seperti itu. Pengen tahu lengkapnya? di jamin jadi malu sendiri kalau masuk kategori Kidult heheheh (kidding!). You will have to make any conclusion for what you have been doing after all. Seru sih buat nambah wawasan ajah..kalau ada yang merasa jadi kidult, ya nda perlu malu ato sakit hati..kalau merasa kidult tapi pura – pura nda mau di kategorikan kidult, ya sudah nda apa – apa. Lha wong ini cuma artikel yang layak di baca kok..
MENCARI RASA AMAN
Mengintip situs WIKIPEDIA, istilah kidult (dari kata KID dan ADULT) pertama kali muncul pada decade 80-an. Di perkenalkan oleh psikolog kondang Amrik Jim Ward Nichols dari Stevens Institute of Technology. Kidult adalah sebutan bagi orang – orang usia 20 tahun ke atas yang masih enjoy menikmati budaya kanak – kanak, atau remaja belasan, baik secara fisik/ penampilan, gaya hidup, maupun pemikiran, yang sesungguhnya tidak cocok lagi bagi usia mereka.
Ada banyak contoh yang bisa di kategorikan kidult. Misal, wanita umur 32 tahun yang masih senang pakai blus berenda – renda dengan pita warna pink atau pria umur 35 tahun yang masih gemar meluangkan waktunya main play station, sampai para pacar atau istri geregetan (ngakak!), atau bagi mereka yang “takut” menikah hanya karena enggan memikul tanggung jawab besar, kalaupun sudah menikah, mereka tetap menggantungkan hidup pada orang tua. Singkat kata, mereka adalah orang – orang yang “menolak” jadi dewasa karena tidak mau kehilangan zona aman sebagai anak – anak, yang biasanya tidak menuntut tanggung jawab besar.
Komentar Terbaru